Begini Cerita Sejarah di Balik Nama Desa Wisata Bahbolon Hutabayu di Desa Bartong!

Pernahkah kamu bertanya, kenapa desa wisara ini disebut Dewa Wisata BahBolon Hutabayu? 

Mari kita kupas satu per satu, sambil kamu membayangkan aliran air, hembusan angin, dan gemerisik hutan yang menanti.

Bah Bolon – Sungai Besar yang Mengalir Sejak Zaman Dulu

Bah Bolon  berasal dari bahasa lokal yang “bah” = sungai, air, atau aliran air, sedangkan Bolon bisa merujuk kepada “besar” atau “utama”, atau sebuah nama sungai. Dalam budaya Batak/Simalungun, “Bolon” kadang berarti “besar” atau “utama”. Sehingga “Bah Bolon” bisa berarti sungai besar atau sungai utama. Hal ini cocok karena dijelaskan bahwa salah satu sungai di sana bernama Sungai Bah Bolon.  

Hutabayu” kemungkinan terdiri dari dua bagian: “Huta” + “Bayu”

“Huta” dalam bahasa Batak/Simalungun bisa berarti “desa” atau “kampung”.

“Bayu” bisa merujuk pada udara / angin / suasana. Dalam beberapa bahasa daerah, “bayu” = angin / udara / sejuk / kesejukan.

Jadi “Hutabayu” bisa diartikan sebagai desa angin/sejuk atau desa dengan udara sejuk. Bisa juga diartikan desa yang tempatnya terbuka, ada aliran angin, berada di lembah atau dekat sungai sehingga udaranya segar.

Jadi jika digabung, Bahbolon Hutabayu bisa diartikan kira-kira “Sungai Besar di Desa Bayu (yang sejuk)” atau “Desa Sejuk di Sungai Besar”. Nama ini menggambarkan karakter fisik tempatnya: ada sungai besar dan udara yang sejuk, lingkungan yang alami.

Ada dua aliran sungai di wilayah Desa Bartong: Bah Bolon dan Bah Kamal. Keduanya memiliki karakter air berbeda, salah satunya lebih dingin. Ini menunjukkan bahwa sungai dan kondisi alam sangat memengaruhi nama dan daya tarik desa wisata.  

Desa ini banyak ditumbuhi pepohonan, berada di daerah berhutan atau memiliki lingkungan alam yang hijau.  Penduduk setempat dan budaya Simalungun yang melingkupi tempat ini kemungkinan besar berperan dalam penggunaan kata “Huta” dan pilihan kata lokal lainnya.

Post a Comment

0 Comments